Kamis, 08 Desember 2011

Menyikapi aksi peduli keselamatan


Menyikapi aksi peduli keselamatan
oleh : edy sudarsono, SH, Jika kita simak penggal kalimat “peduli keselamatan” maka kita akan membayangkan suatu sikap dari kelompok  atau individu berupa perhatian yang penuh pada suatu masalah yang berkaitan dengan ancaman terhadap jiwa manusia baik dirinya sendiri maupun orang lain, karena jiwa dirinya dan jiwa orang lain merupakan sesuatu yang sangat berharga , dengan jiwa itu pula menyebabkan seseorang bisa hidup.
dibeberapa  media massa beberapa hari yang lalu memberitakan tentang telah dilaksanakan acara aksi peduli keselamatan diikuti tidak kurang dari 1000 Sepeda motor dengan 2000 an orang penggunanya mendukung dengan sangat antusias  kegiatan yang digelar oleh Kapolda Simut itu.
walau sudah banyak korban yang berjatuhan di jalan, karena memang hidup sangatlah berharga.kita belum terlambat, saatnya segera kita bertindak, peduli pada keadaan kini di jalan raya yang konon merupakan urat nadi perekonomian, yang nyaris berubah menjadi urat nadi kematian,
Menurut Kapolda Sumut dalam pembukaan acara itu menyebutkan di Sumatera Utara pada tahun lalu korban meninggal dunia sia sia di jalan sebanyak 2.367 orang dan ditahun 2011 sampai bulan oktober dari 8.676 orang yang jadi korban kecelakaan lalu lintas 22% nya atau 1.907 orang telah meninggal dunia sedangkan 2.648 mengalami luka berat,  menurut catatan Direktorat lalu lintas dibulan Nopember 2011 ini selama 24 hari jalan raya di Sumatera Utara menewaskan 124 orang artinya 5 orang setiap hari,  65 % merupakan akibat kecelakaan melibatkan kendaraan “sikecil lincah” sepeda motor, di tahun 2011 dari 10.338 kendaraan yang terlibat 6.718 merupakan kendaraan sepeda motor, dua dari tiga orang korban mengalami cedera pada kepala, dan data kematian diatas dapat saja berubah ketika keadaan korban luka berat dan ringan menjadi meninggal dunia atau kecelakaan yang  belum terdata karena belum dilaporkan ke Polisi. 
tapi siapakah yang terkejut atau sekedar berujar penyesalan  mendengar angka angka diatas,  hampir tak ada suara, mungkin ada tapi nyaris tanpa gaung kecuali tangis dan jerit para keluarga korban yang ditinggalkan, seperti diantara korban yang menjadi  penopang kehidupan  keluarga  jika korban meninggal dunia maka berubahlah harapan , jika mengalami luka berat  atau bahkan cacat maka sipenopang akan menjadi sebaliknya bukankah malah menjadi beban,  berapa banyak anak yang ditinggal ayah dan atau ibunya juga sebaliknya, dan berapa banyak pula yang selama ini menjadi tumpuan harapan keluarga sekarang menjadi beban keluarga yang sungguh sangat tidak diharapkan.
dari jumlah kecelakaan diatas adalah akibat dari akumulasi permasalahan di jalan, manusia yang kian memadati jalan  dengan alat Transfortasi yang pertumbuhan  tak terkendali ditambah mental ketika menggunakan jalan yang jauh dari nilai nilai disiplin, mendahului tanpa memperdulikan kendaraan yang datang dari depan sehingga tabrakan tidak dapat dielakan,  menggunakan lajur kanan dengan kecepatan lambat sehingga kendaraan lain cenderung mendahului dari lajur kiri, keluar dari jalan kecil tidak memberi prioritas lau lintas pada jalan yang lebih besar, tidak menjaga jarak yang aman ketika beriringan dengan kendaraan lain, anak yang serba boleh oleh orang tua mengemudikan kendaraan walau masih dibawah umur,  berbagai modus kecelakaan karena faktor manusia
Namun jalan sebagai sarana tak kalah soal menjadi penyebab kecelakaan, sempit, tidak memadai dengan pertambahan kendaraan yang sangat signifikan, tanpa rambu, tanpa marka, tanpa penerangan jalan, jalan tidak terawat sehingga lingkungannya mengganggu pandangan pengemudi, kita masih ingat kecelakaan bulan Juni  yang lalu dengan korban massal  bus ALS di Aek latong menewaskan 19 orang termasuk 11 orang anak anak kecelakaan karena kerusakan jalan yang parah dan tanjakan yang tidak standar atau pada bulan Maret tahun ini yang terjadi di Kecamatan Kota Nopan Kabupaten Mandailing Natal kecelakaan mobil Daihatsu Lexio juga disebabkan mobil menabrak tanda ada longsor tak standar berupa tumpukan tanah, mengakibatkan mobil itu oleng dan masuk ke dalam sungai Batang Gadis   menewaskan 8 orang penumpangnya.
yang jelas cedera demi cedera, kematian demi kematian di jalan bukanlah kemauan, tapi setiap kita baik itu perorangan, pejabat  lembaga pemerintah maupun swasta sudah saatnya  berusaha dengan beraksi sebagaimana ajakan bapak Kapolda Sumut, untuk peduli pada keadaan ini sesuai dengan perannya
bagi perorangan mulai dari diri sendiri , mengajak lingkungan keluarga dan bagi  lembaga pemerintah maupun swasta lainnya mendisiplinkan personil  dalam berlalu lintas setidaknya menjadi contoh bagi masyarakat lainnya   dan untuk lembaga terkait Lalu lintas angkutan jalan serentak  teriakkan bersama Masyarakat melaksanakan aksi keselamatan dengan memainkan perannya memperbaiki keadaan Jalan.
Bagi 2000 peserta Acara Aksi Peduli keselamatan tidak hanya berhenti pada acara seremonial tetapi sebagai mana diharapkan oleh Kapolda Sumut Bapak Irjen pol Wisjnu A Sastro, SH akan menularkan pada setiap keluarga dan lingkungan dimanasaja berada.
menyimak kematian di jalan perlunya segera kita sikapi dengan bijak aksi peduli keselamatan ini, saya meminjam kalimat bijak Bapak Direktur Lalu Lintas Polda Sumut Bapak Kombes Pol  Bambang Sukamto, untuk etika berlalu lintas di jalan mari kita   mulai dari diri sendiri, hindari pelanggaran lalu lintas sekecil apapun dan mulai sekarang, berarti kita sudah beraksi untuk keselamatan agar kita dan orang lain ketika  beraktifitas di jalan selamat berangkat, selamat diperjalanan dan selamat pula sampai tujuan......semoga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar